Sabtu,1 Juli 2023 14.00 WIB
Bandung, 1 Juli 2023 – Di tengah perkembangan zaman yang terus berubah, budaya ngopi telah menjadi trend yang semakin berkembang dan menjadi bagian penting di kalangan mahasiswa. Dalam beberapa tahun terakhir, trend ngopi telah berkembang menjadi lebih dari sekedar minum kopi, tetapi menjadi bentuk ritual sosial dan sarana untuk bersantai sekaligus mengejar produktivitas yang melibatkan interaksi sosial, pertukaran ide, dan menciptakan komunitas yang erat di antara mahasiswa.
Salah satu mahasiswa yang kami wawancarai adalah Videl, seorang mahasiswa semester dua di Universitas Pendidikan Indonesia. Videl menjelaskan bahwa ngopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitasnya sebagai mahasiswa. “Mahasiswa pasti stress sama kegiatan kuliahnya, ada tugas dan lainnya. Jadi ngopi itu juga bisa buat refreshing jadi pikiran lebih fresh juga” ujarnya. Dia juga menyebutkan bahwa kegiatan ngopi telah memberinya kesempatan untuk berinteraksi dengan mahasiswa lain di kedai kopi yang berguna untuk meningkatkan jaringan sosialnya.
Tidak hanya sebagai sarana untuk bersosialisasi, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dan motivasi. Menurut Rian, seorang mahasiswa psikologi di Universitas Maranatha yang menjelaskan betapa pentingnya ngopi dalam proses kreatifnya. “Ngopi bagus buat cari inspirasi soalnya kopi kan bisa buat nenangin ya, jadi fikiran juga lebih terbuka buat kita nyari inspirasi.” kata Rian.
Namun, dampak dari kebiasaan ngopi ini juga perlu diperhatikan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan ngopi yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi kesehatan, seperti gangguan tidur, peningkatan tekanan darah, dan lain sebagainya. Beberapa mahasiswa juga menyadari bahwa kebiasaan ngopi yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi kesehatan, Rian (20), mahasiswa semester dua di Universitas Maranatha menyebutkan, “Dampak negatif nya ya itu kalau kebanyakan minum kafein ya pasti kurang baik untuk kesehatan. Semuanya yang berlebihan juga pasti ada dampak negatifnya bukan hanya ngopi aja, paling untuk solusinya kalau saya pribadi ngopi seminggu 2 kali ga boleh berlebih”.
Meskipun demikian, budaya ngopi di kalangan mahasiswa terus berkembang. Menurut beberapa pengamat, fenomena ini tidak hanya terkait dengan minuman kopi itu sendiri, tetapi juga dengan pergeseran budaya sosial. Ngopi telah menjadi titik pertemuan yang penting bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang, memfasilitasi pertukaran ide, diskusi, dan memperkuat jaringan sosial mereka.
Penulis : Nathania Levinawati & Ira Suci Novianti
